Kista, Gangguan Kesehatan yang Bikin tak Nyaman

September 24, 2019
Sumber : Hellosehat.com

Pasca operasi jumat lalu, masih ada satu tahapan lain yang harus dijalani yakni kontrol pasca biopsi dan mendengarkan hasil laboratorium terkait benjolan yang sudah diangkat.

Senin, selepas ashar, saya sudah duduk manis di ruang tunggu poli bedah sesuai jadwal kontrol yang diberikan sebelum keluar rawat inap. Ada perasaan berkecamuk di dada. Lebih ke perasaan takut seandainya dokter membacakan hasil lab jika saya terkena kanker atau penyakit lain yang berbahaya.  Meski berkeringat dingin, ketakutan tetap harus dihadapi, kan?  Andaipun lari toh takdir Allah tak bisa dihentikan.


Tak menunggu lama perawat memanggil saya agar memasuki ruang periksa dan berkonsultasi dengan dr Deasiana Paksi Moeda, Sp. B, ahli bedah yang sejak awal membantu gangguan kesehatan yang saya alami.


Basa basi ringan tercipta seputar perawatan di rumah pasca operas
 sambil sang  asisten/perawat dengan cekatan menggunting 3 benang operasi yang masih bertengger di belakang leher sesuai instruksi bu dokter.


Setengah meringis, si mas perawat memberikan sentuhan terakhir pasca pengguntingan benang menggunakan betadine.  


Dokter dea mendekat dan langsung memeriksa bekas jahitan.  "Bagus, semua. Abis ini luka sudah boleh kena air, silahkan mandi seperti biasa."  Nyessess ... lega rasanya, sebab seminggu ini ritual membersihkan diri agak terganggu sebab nggak bisa mengguyur air dari kepala hingga kaki dengan cara konvensional😂


Baca :  Ketika sakit menyapa

Hasil lab yang bikin hati bak diguyur es

Baca juga : Saat Badai Berlalu



Tapi, masih ada satu ganjalan tersisa.  Bagaimana dengan hasil lab pasca operasi? Adakah ditemukan jaringan berbahaya sebagai tanda awal pemicu kanker ganas? Pertanyaan dibenak saya sepertinya tertangkap oleh sang dokter yang sudah berpengalaman.

Diraihnya sebuah gadget dan mencari laporan hasil penelitian dari sample jaringan yang diambil dari biopsi saya minggu lalu. 


Saya menarik napas pelan.


"InsyaAllah gak ada yang perlu dikhawatirkan, hanya kista biasa kok, gak ada kemungkinan kanker ganas, Bu." Jelas sang dokter dengan nada pasti.


Double legaaa... pulang ini hal pertama yang harus dilakukan adalah sujut syukur kepada Allah. SWT.


Sekilas Edukasi Seputar KISTA


Kista merupakan sebuah kantung yang berisi cairan, udara, atau bahan lainnya yang abnormal dan menempel pada organ terdekat. Kista merupakan tumor jinak (bukan kanker), sehingga kista tidak berbahaya. Kista dapat berkembang di bagian mana saja di tubuh, seperti hati,leher, ginjal, dan payudara (Hellosehat.com)


Pada kasus saya kista tumbuh di belakang leher dengan dimensi setelah operasi sekitar 2,5x1x0,2 cm. Tidak ada gejala apapun dirasakan sebelumnya yang menganggu gerak tubuh. Hanya saja secara psikologis dan estetika ada perasaan khawatir keberadaannya lambat laun akan menekan syaraf terutama bagian leher belakang, bahu dan sekitarnya.

Untuk beberapa kasus, kista bisa disamakan dengan tumor jinak yang keberadaannya tidak akan menganggu metabolisme dan fungsional tubuh.  Hanya saja, apabila tidak ditangani dengan benar dan terus membesar, akan menganggu kinerja tubuh yang lain sebab ukurannya.


Sampai saat ini belum dapat dipastikan penyebab pasti seseorang terkena gaangguan kista.  Berdasarkan hasil penelitian, munculnya kista bisa disebabkan karena masalah genetis, tersumbatnya saluran dalam tubuh, tumbuhnya sel tumor, infeksi virus, cacat pada sel, atau cedera yang pernah dialami sebelumnya.  Yang jelas, setiap orang memiliki perbedaan satu sama lain terhadap resiko dan persentasi kemungkinan tumbuhnya kista dalam jaringan tubuhnya.


Dari segi makanan pencegahan tumbuhnya kista dapat dilakukan dengan mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan makanan yang memiliki indeks glikemik rendah (makanan rendah gula) semacam buah, kacang-kacangan , dan sayur. 


Pengobatan kista tahap awal pada beberapa kasus bisa kempes dan menghilang melalui perawatan medis melalui obat-obatan yang diberikan.


Namun yang saya alami, dokter memilih langkah biopsi atau operasi pengangkatan jaringan secara bius total. Kenapa anastesinya harus general? dokter Dea menjelaskan sebab posisi kista di belakang leher kerap menimbulkan pendaharan hebat ketika proses pembedahan berlangsung.


Untuk beberapa masalah kista dengan ukuran kecil pada jaringan tubuh lain mungkin saja diangkat dengan teknis anastesi lokal.



#odop

#day22
#estrilookcommunity


No comments:

Powered by Blogger.