Rumah Tahfidz Al-Barokah, Turut Mencetak Generasi Qurani


Ada yang sedikit berbeda dari masjid kebanggaaan kami, Al-Barokah, Jagabaya 2, di Ramadhan tahun lalu. Yaitu hadirnya kelas khusus tahfidz quran yang diperuntukkan bagi anak-anak atau siswa SD-SMP.  Hampir setiap minggu pagi bada subuh speaker masjid dikeraskan agar warga sekitar tahu kegiatan generasi islam menghapal ayat-ayat Allah.

Suasana kelas ikhwan SD

Suasana kelas akhwat SD

Bergegas saya meminta suami untuk mendatangi masjid dan mencari informasi seputar rumah tahfidz yang baru hitungan hari dibentuk.  Sayangnya, sepulang dari masjid dengan wajah lesu suami mengabarkan, bahwa belum ada kelas khusus malam.  Siswa selama ini belajar pagi atau bada ashar.

Sempat menarik napas kecewa, sebab kedua krucil ternyata tak bisa diikutsertakan karena mereka masih terikat sebagai siswa SDIT yang format sekolahnya fullday 07.30-16.00.  Bahkan si sulung apabila ada les tambahan dari guru sekolah atau jadwal kajian makin molor jam pulangnya hingga 17.00 WIB.  Bisa dikatakan kedua anak saya mustahil diikutsertakan belajar di kelas itu.

Walhasil, saya akhirnya memilih kembali meneruskan mendampingi anak-anak menghapal kalam illahi semampunya di rumah, meski dalam hati sangat menyadari ilmu agama saya sangat terbatas.

Kabar Gembira dari Rumah Tahfidz Al-Barokah

Minggu terakhir di bulan Nopember lalu, tak sengaja melintas di depan masjid lalu membaca spanduk besar yang terpampang.  Kurang lebih isinya menyatakan kalau rumah tahfidz itu membuka kelas malam. MashaAllah I feels so excited!


Apalagi, tenaga pengajarnya khusus didatangkan dari Pesantren Al-Fattah Temboro. Mereka adalah pasangan suami istri hafidz/hafidzah 30 juz Ustadz Umar dan Ummi Adzkia. Di masa sih Temboro itu? Aih masa sih kalian belum tahu, itu lho ... kota kecil di Magetan, Jawa Timur yang belakangan viral dengan julukan Madinahnya Indonesia.  Disebut demikian karena keseharian warganya yang sangat meniru kehidupan di zaman Rasulullah, mulai dari cara pakaian sampai gaya hidup sehari-hari nan islami.

Cuzz .. segera saya mencari narahubung yang ditugaskan masjid sesuai info pada pengumuman yakni Kang Asep dan Kang Wawan.  Setelah janjian di masjid bada magrib, pada 23 Nopember 2019, kedua anak saya resmi terdaftar dan mengikut kelas malam rumah tahfidz masjid Al-Barokah.  Prosedurnya gak sulit kok, hanya mengisi form yang disediakan petugas, membayar biaya pendaftaran Rp50.000 per anak, dan biaya infak bulanan sebesar Rp100.000/siswa.

Oya syarat anak bisa mendaftar program ini disarankan  sudah lancar membaca quran, dengan tujuan memudahkan proses menghafalan.

Hampir dua minggu mengikuti kelas tahfidz, sebagai ibu saya harus merelakan kehilangan quality time 18-20.  Sebelum mereka masuk kelas tahfidz, rutin saya yang mengajari duo krucils murojaah, pelajaran sekolah, curhat, dll di waktu bada magrib hingga pukul 8 malam.  Praktis pasca masuk kelas ini maka waktu saya mendampingi mereka belajar di rumah harus disesuaikan lagi.  Lumayan sedih sih, tapi hal ini masih bisa disiasati 'kan? Toh belajar quran lebih utama.

Karena perjalanan rumah tahfidz ini masih baru, akhir minggu pertama Desember lalu ada perubahan terkini yang awalnya membuat saya merasa berat.  Sebab, anak-anak mulai dipetakan sesuai usia, kemampuan dan jenjang pendidikan.  Kelas yang tadinya digabung dan siswa masuk sesuai waktu yang disanggupi masing-masing mau tidak mau harus memilih kelas yang sudah ditetapkan.

Kelas A : siswa SMP belajar bada magrib - bada isya
Kelas B : siswa SD belajar sore bada ashar - selesai
Kelas C : siswa SD belajar pagi bada subuh - selesai

Wah, gak ada pilihan lain Hamdi dan Feera hanya bisa mengikuti kelas C, yang waktu belajarnya bada subuh - 06.00.  InsyaAllah tidak mengganggu jam sekolah karena mereka biasa berangkat pukul 07.00.  Hanya saja, sempat terbayang kesulitan yang bakalan saya hadapi.  Anak usia 8 dan 10 tahun, kebanyakan mereka susah bangun subuh.  Harap maklum, kadangkala kebiasaan mereka sholat subuh di akhir waktu sekalian saat bangun dan bersiap berangkat sekolah.

Namun, Bismillah saja ... setelah diberi pengertian, merekapun akhirnya mengangguk setuju meneruskan proses belajarnya dengan semangat.

Source Darunnajah.com

Adalah benar janji Allah, Ia akan memudahkan siapa saja yang melangkah mendekat dan mencari ilmu akherat.  Belakangan, saya justru mendapat dua kemudahan dari memilih kelas pagi, yakni anak-anak jadi tepat waktu untuk mengerjakan shalat subuh, dan quality time 18-20 bisa diaktifkan kembali.

Sebagai emak, gimana gak girang?

Alasan memilih Rumah Tahfidz Al-Barokah

Sebagai orangtua yang mendidik anak-anak akhir zaman, ada kekhawatiran tersendiri yang menyelusup di hati. Yakni, ketakutan putra-putri kita tak mampu selamat dari fitnah dajjal, juga rentan terseret gempuran arus teknologi dan informasi yang sangat deras belakangan ini.  Karenanya, anak-anak sejak dini harus diajarkan tentang pertanggungjawaban atas waktu ... salah satunya dengan belajar Al Quran.

Dampak gadget sudah bagaikan candu yang sulit dijauhkan dari kehidupan generasi millenial. Tak terkecuali buah hati saya.  Kadangkala harus tarik urat leher, melalui perdebatan panjang agar mereka tak tergerus zaman mengalami kecanduan bermain game atau mengintip youtube, tik tok dengan konten yang minim manfaat.  Nah, seperti tulisan saya sebelumnya Gadget dan Anak, Batasi atau Tidak Sama Sekali? mengikuti kelas tahfidz ibarat oase yang memberikan solusi nyata sekaligus mendulang pahala kebaikan bukan hanya untuk mereka melainkan orangtuanya juga.

Bukankah kita juga akan mempertanggungjawabkan amanah Allah akan pengasuhan mereka kelak semasa hidup?

Bak gayung bersambut, Alhamdulillah masjid yang letaknya tak jauh dari rumah ini akhirnya bisa meringankan salah satu tugas saya sebagai orangtua, yakni mendidik anak, terutama dalam hal ilmu agama.

Rumah tahfidz Al- Barokah saat ini tercatat memiliki sekitar 70an santriwan/santriwati yang masih duduk di bangku SD dan SMP dan tersebar di tiga kelas, yakni pagi, sore dan malam.  Sebagian besar santri adalah anak-anak yang bermukim di sekitar masjid, seputaran kelurahan Jagabaya 2, Gunung Sulah, dan Way Halim, Bandar Lampung.  Kelas tahfidzul quran berlangsung sepanjang minggu kecuali kamis.

Pembukaan kelas baru sudah berlangsung sejak Nopember lalu dan akan ditutup akhir Desember.

Oya apa saja sih yang dipelajari di rumah tahfidz ini? Ternyata gak hanya menuntun santrinya untuk menjadi hafidz/hafidzah quran, melainkan mengerti islam mulai dari tajwid, fiqih, tauhid, dan tsaqofah islamiyah.

Serunya lagi, masjid yang dipimpin oleh Ustadz Purnairawan, S.Ag ini punya program memberikan bonus menarik bagi para santri yang mampu menghapal 1 juz perbulan, yaitu berupa uang tunai sebagai sebesar Rp500.000.  Wah ... pastinya iming-iming hadiah ini akan memacu ghirah anak-anak semakin giat belajar dan berlomba-lomba mencapai target hapalannya.

Semoga kedua anak saya juga makin semangat murojaah dan menyusul teman-temannya menyelesaikan target hapalan 1 juz per bulan. Aamiin.



Para santri yang berhasil menyelesaikan 1  juz bulan ini
Silahkan bagi para orangtua yang tinggal di sekitaran Jagabaya 2, Way Halim yang juga berminat anaknya menjadi penghapal quran bisa langsung mendaftar ke sekretariat masjid, di jalan Belia.  No telp dan narahubung tertera di foto spanduk atas. Ditunggu sampai akhir bulan ini ya ....

Aktivitas Bermanfaat Pengisi Liburan

Minggu kedua Desember anak-anak telah selesai menjalankan UAS ganjil dan bagi raport. Its mean,  liburan sekolah sudah di depan mata.  Alhamdulillah, saya sudah tidak lagi bingung mencari alternatif kegiatan pengisi liburan, sebab sudah ada rumah tahfidz Al-Barokah.  Sejak pagi mereka sudah disibukkan menghapal dan menyerap ilmu seputar tsaqofah islam.

Setidaknya dampak gadget diharapkan mulai terkikis habis, sambil saya berpikir lagi alternatif kegiatan positif apa selain belajar quran yang bisa dikerjakan.  Biasanya sih, kegiatan kami gak jauh-jauh dari berenang, menggambar atau membaca.  Jalan-jalan seputar kota hanya dilakukan sekedarnya saja, hanya untuk penghilang rasa bosan.

Semoga anak-anak diberikan kelancaran dan istiqomah mempelajari Al-Quran, serta memegang tali agama Allah sampai ajal menjemput. Aamiin



26 comments:

  1. Masya Allah, senang sekali rasanya bila rumah tahfidz semakin banyak didirikan agar umat Islam bisa semakin dekat dan bisa menghapal ayat-ayat suci Al Quran. Semoga rumah tahfidznya terus berkembang dan membawa kemaslahatan yang lebih banyak bagi semua. Aamiin.

    ReplyDelete
  2. Masyaa Allah semoga rumah tahfidz ini bisa semakin besar dan semakin banyak melahirkan generasi muda yang cinta Al-Qur'an

    ReplyDelete
  3. Masyaa allah, semoga dimudahkan ya mak Mega.. utk mendampingi buah hatinya menghafal Qur'an.. kalau anak-anak saya sementara ini saya blm saya masukkan kelas Tahfidz di luar sekolah, hanya mengikuti program tahfidz di sekolahnya.. karena sekolahnya juga full day terkendala waktu juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Anak sy juga sekolahnya fullday mak makanya milih subuh. Hanya saja disekolah kelas tahfodz gak di target, makanya sy pikir perlu tambahan di luar.

      Delete
  4. Masya Allah, hebat mommy-nya. Saya sendiri belum tega untuk maksa anak les Tahfiz di luar jam sekolah yang padat. Melihat kondisinya yang udah kecapean sepulang sekolah. Alhamdulillah di sekolah pelajaran Tahfiz juga besar porsinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di sekolah gak di target say tahfidznya, jadi kayaknya mnrr sy perlu tambahan di luar biar smgt

      Delete
  5. Lingkungan yang kondusif akan membantu membentuk anak-anak yang diharapkan.
    MasyaAllah. Senangnya anak-anak bisa ikutan kelas tahfid. Semoga jadi anak soleh dan soleha juga kebanggaan keluarga. Semangat terus ya Nak.

    ReplyDelete
  6. Jadi penasaran ingin ke sana. Bisa untuk rekomendasi pas bocah sudah besar nih Mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sementara santri msh sekitar kelurahan sih mb Denik. Soalnya gak ada fasilitas semacam pondok untuk menginap.

      Delete
  7. Masya Allah hebat sekali, btw aku baru tau tentang pesantren Temboro itu. Aku googling aah, makasih infonya mbak :)

    ReplyDelete
  8. Baca ini daku pun langsung mengingat sekaligus mempersiapkan saat anak akan sekolah kala daku menikah lalu menjadi orangtua nanti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga pd saatnya nanti dimudahkan sgl urusannya ya mb 😘

      Delete
  9. Masyaa Allaah..kegiatannya bermanfaat banget nih, aku juga pengen masukin anak ke tempat ngaji kayak gini..di dekat rumah ada tempat ngaji, sayangnya hanya ngaji iqro yang diajarkan 🙁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga nanti ketemu tempat terdekat semacam ini ya mb 😘

      Delete
  10. Barakallah, semoga semua usaha yang dilakukan dicatat malaikat dan menjadi pahala yang berlimpah. Aamiin.

    ReplyDelete
  11. MasyaAllah, sebuah expectasi tertinggi orangtua memang menjadikan anak2nya jd hafidz/hafidzoh. Alhamdulillah anak sy jg sedang tahap itu, tp masih sy percayakan di SD IT. Semoga dimudahkan ya, aamiin...

    ReplyDelete
  12. Wah MasyaAllah, saya malah baru tahu ada tempat kayak gitu di Magetan mbak mana guru ngajinya juga MasyaAllah. Semangat untuk anak anaknya mbak

    ReplyDelete
  13. Betul mbak, anak-anak harus diberi kegiatan yang bermanfaat untuk mengalihkan perhatian dari gadget

    ReplyDelete

Powered by Blogger.