Seputar Diskusi Bareng antara Pegiat Medsos terkait Pengembangan Wisata Hutan Lampung

September 17, 2022



Mempromosikan destinasi wisata Lampung secara sadar sudah dilakukan sejak lama as a blogger, karena salah satu hobi saya memang jalan-jalan.  Beberapa destinasi wisata sekalipun tidak dibayar secara sukarela dishare dan direkomendasikan di medsos, sebab memang saya suka membagikannya ke khalayak.  Semacam menularkan vibes positif ke orang lain.

Sedikit mendadak di malam hari tanggal 7 September, WAG Tapis Blogger sempat membahas tentang adanya undangan dari Dinas Kehutanan dan Dinas Komunikasi dan Informasika Lampung sehubungan Diskusi Bersama Pegiat Sosial Mengenai Pengembangan Wisata Hutan di Lampung. Adapun acara rencananya di gelar keesokan harinya di Kawasan Wisata Lengkung Langit, Kemiling 8 September.  

Wah, tentu saja kalau bahasan berbau jalan-jalan alias traveling sangat sulit untuk diabaikan hehe ...

Kemudian disepakati empat perwakilan dari Tapis Blogger yang akan berangkat.

Pagi-pagi tepat pukul 08.15 saya berangkat dari rumah, terlebih dahulu menjemput Mbak Naqi, Ketua Tapis Blogger dan Mbak Siti Rohmah alias Omeh, salah satu member komunitas di sekitaran Global Islamic School. Selanjutnya, kami pun berangkat bersama dalam satu kendaraan menuju kawasan wisata yang tengah happening di Bandar Lampung itu dalam suasana hujan lebat. Heu heu.

Tepat pukul 09.00 kamipun tiba di lokasi. Namun dikarenakan cuaca tengah kurang mendukung, dan lokasi yang sedikit di pinggir kota, sehingga menyebabkan kendala sedikit terlambatnya para peserta lain dan narasumber.


Foto bareng Pak Ganjar


Pukul 10.00 WIB acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan resmi dibuka oleh Bapak Ganjar Jationo, S.E., MAP. Kepala Dinas Komunikasi Informasika dan Statistik Provinsi Lampung. Acara ini dihadiri sekitar 50an pegiat media social dan beberapa pegawai negeri sipil dinas terkait.

Selanjutnya diskusi diawali bersama narasumber ibu Ulida Rebeca Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Lampung. Bu Ulida memaparkan tentang pentingnya sinergi antara pegiat media social, masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengembangkan kantong-kantong wisata di Lampung. Selain itu akan ada desa wisata yang juga akan melibatkan peran perempuan untuk pengembangan ekonomi wisata lokal. Beliau juga menjelaskan ada region-region tertentu di kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Namun tentu saja wisatawan diharapkan agar turut aktif menjaga kelestarian hutan, agar keberadaannya terus terjaga dan jauh dari kerusakan.

Pembahasan sedikit menyentil tentang andalan ekowisata Lampung yang masih belum dibuka untuk umum, di antaranya Taman Nasional Way Kambas dan Gunung Krakatau.  Para peserta diskusi sempat mengeluhkan kondisi ini, sehingga pelaku bisnis travel, guide, dll kehilangan beberapa destinasi andalan yang menjadi ciri khas Lampung.  Mungkin ke depan diperlukan peninjauan ulang oleh dinas terkait, dan pertimbangan kembali apakah kedua tempat yang masih menjadi primadona wisatawan domestik dan mancanegara itu bisa kembali dinikmati masyarakat luas. 

Sedangkan kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Ir. Y Ruchyansyah, M,Si sebagai pemateri kedua mengajak para pegiat media social untuk ikut mengajak program forest healing. Yaitu menjadikan hutan sebagai alternative wisata yang bermanfaat untuk terapi melepaskan stress dan kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Untuk itu, tentu saja juga diperlukan sinergi dari berbagai pihak. Selain itu, ekowisata dalam hal ini salah satunya hutan atau destinasi wisata kedaerahan lainnya harus menjual keunikan dan keindahan yang memiliki nilai lebih yang tidak dimiliki tempat lain di Indonesia.

Diskusi berlangsung seru, tertib dan santai. Terlebih saat Pak Ruchyan mempersilakan peserta mencicipi hasil hutan non kayu dalam hal ini diwakili oleh buah DURIAN bersama, Huummm ... so yummy ….

Acara ditutup dengan sesi foto, ramah tamah dan makan siang bersama.


Foto bareng anggota Tapis Blogger dengan bang Yopie salah satu Blogger sekaligus fotographer beken yang kerap menjepret keindahan Lampung


Terimakasih juga Lengkung Langit, atas pass entry card yang diberikan dan berlaku seumur hidup untuk seluruh peserta diskusi. Wow! Ini sih sesuatu banget …

Semoga ke depan wisata hutan semakin berkembang tanpa merusak hutan. Aamiin.... Ayo jalan-jalan ke hutan 😀😀



No comments:

Powered by Blogger.