Crossdresser Stalker

September 03, 2019
Source : Ruangtanya.com

Yess! Permintaan pertemananku diterima...!

Wanita berhijab itu bernama Almira Humairah, kenalan baru kelima yang hari ini menerima permintaan pertemanan melalui media sosial Instagram.

Sudah dua bulan ini aku memang menghabiskan banyak malam untuk menyeleksi beberapa gambar akhwat berhijab yang sesuai dengan kriteria yang kuinginkan. Almira salah satunya. Satu persatu aku mengintip profil mereka, menelusuri foto-foto selfie dan kesehariannya dengan berbagai gaya dan tingkah polah.

Sebenarnya ada beberapa kandidat lain yang tak kalah menarik, namun bagiku dari sekian banyak wanita berhijab Almiralah yang paling istimewa.

Mata indahnya, ekspresi wajahnya yang selalu ceria meski selalu mengenakan kerudung rapat bahkan sesekali bercadar, bentuk tubuhnya kuyakini sangat ideal mencerminkan ukuran wanita Indonesia dengan kulit sawo matang yang berkilauan. Dia tidak termasuk perempuan berkulit putih seperti kertas ataupun Barbie dengan mata lentik dan gincu merah yang tebal, tapi entah kenapa tiap kali memandangnya selalu menimbulkan gelenyar aneh di sekujur tubuhku.

Naluri Lelakiku bergelora!

Aku ingin mengenalnya, mengikuti aktivitas kesehariannya yang selalu update di IG pribadinya.  Dan hari ini, apa yang menjadi obsesi ku terwujud....

Ia menerima pertemanan yang kulakukan dengan akun samaran yang kugunakan Annisa Khofifa Hikmayanti.

***
Notifikasi HPku berbunyi. 

Almira sedang berada di kampusnya ... Ia mengunggah sebuah video live yang berisikan kegiatannya di kampus hari ini.

Gotcha! I know your campus honey!

Lihatlah tawa ceria dan suaranya yang renyah, ia menyapa satu dua temannya yang juga berhijab.  Mereka melambaikan tangan, menyebutkan lokasi kampus dan kegiatan yang akan mereka lakukan hari ini.

Aku memacu kendaraan roda duaku menuju kampus tempat Almira belajar, tepat setelah video itu diunggah dan kutonton. Aku ingin melihat dirinya secara langsung.

Setelah beberapa kali berputar dan bertanya letak gedung fakultas yang ia maksud dalam video tadi, aku menemukan Almira dan beberapa temannya masih bercengkrama di bawah pohon yang rindang di belakang gedung itu. Diam-diam mengamatinya dari kejauhan. 

Datangi langsung atau tidak ya?

Aku memilih bersabar menunggu waktu yang tepat untuk beraksi gila. Sementara menikmati sosoknya dari jauh saja dulu, khawatir ia tiba-tiba menghilang dan memutuskan pertemanan.

***

Malam ini kutemukan akun facebooknya yang juga aktif.  Aku mengajukan pertemanan, dan ia langsung menerimanya. Hatiku bersorak riang! Lihat ...! rupanya ia sedang online, ini kesempatan emas untuk melakukan chat pribadi memulai perkenalan lebih intens.

Aku menyapanya dan mengenalkan diri sebagaimana akun yang kupunya.

Ia menjawab ramah.

Dalam perbincangan itu aku berbohong kalau kuliah di universitas swasta di kota yang sama.

Dari tulisan chatnya ia menunjukkan rasa senang, sebab menemukan teman baru seakidah yang tinggal satu daerah.

Aku meringai penuh kemenangan, lalu mulai mencoba memancingnya dengan pertanyaan ringan seputar  pribadi.

Iapun mulai bercerita tentang kegiatan kesehariannya di waktu senggang.  Aktivitasnya di kampus, hobby dan impiannya dalam hidup.

Teruskan sayang, keluarkan semua informasi tentang dirimu... biar nanti aku lebih paham dan mudah untuk memperdayaimu nanti.

Dari perbincangan maya aku meyakini sepertinya ia mulai mempercayaiku. Wah! sungguh permainan yang mengasyikkan.

Ada gejolak yang seolah terus berkejaran, tumpang tindih dengan keinginan diri langsung mengetahui seluk-beluk lengkap tentang dirinya termasuk di mana ia tinggal.

Tidak, tidak,  jangan ...! ini sepertinya terlalu cepat.

Mengulur waktu akan terasa lebih menantang. Kupikir, dengan membuntuti kesehariannya baik langsung maupun menjadi stalker lebih memacu adrenalin ketimbang langsung bertanya pada sang mangsa.

Bukankah ia selalu up to date baik di Facebook maupun IG? Hampir setiap akunnya melulu berisikan foto dan video lenggak-lenggok, tawa ceria dan perbincangan centilnya bersama teman kampus, sahabat lama, atau mungkin keluarganya. Jadi, apa susahnya mencari alamat Almira?!

***
Seperti tebakanku, finally akupun mengetahui alamat lengkap berikut posisi rumahnya.  Tepat seminggu sudah, aku mengamati kediaman keluarga itu dan keseharian orang-orang yang tinggal di dalamnya.

Orangtua Almira bekerja sebagai pegawai negeri sipil, sang ibu bertugas di dinas kesehatan, sedangkan ayahnya seorang guru.  Almira memiliki dua saudara laki-laki yang umurnya lebih tua darinya, ia anak perempuan sekaligus bungsu dari tiga bersaudara. Kakak tertuanya sudah bekerja namun belum menikah.  Yang nomor dua masih kuliah di kampus yang sama namun beda jurusan dengan Almira.

Mereka tidak memiliki pembantu.  Sehari-hari rumahnya sepi jika kelima anggota keluarga itu kesemuanya beraktifitas.

What a very complete information, right? Anggap saja keberuntungan tengah berpihak pada pemuja kegelapan.

***

Hari itu, Almira dan keluarganya sudah pergi sejak pagi.

Waktunya beraksi!


Aku melompati pagar rumah Almira yang memang tidak begitu tinggi, lalu mengendap-endap menuju jemuran di samping rumah.

Dengan sekejap tak mencapai hitungan menit, aku menyambar dua lembar gamis dan Khimar yang kulihat pernah dipakai Almira dalam video  yang ia unggah beberapa waktu lalu.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, langsung kuambil langkah seribu, memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi kembali ke kost-an.

Di kamar, kuciumi gamis dan jilbab itu, ada aroma tubuh Almira tertinggal di sana.

Kuturunkan resliting  gamis dan mengenakan pakaian itu di tubuh berikut kerudungnya lalu mematut tubuh di depan cermin. 

Hey... lihat siapa itu? Wajah di cermin itu balas menyeringai dengan mata sayu menahan nafsu.

Aku mencoba bernafas dengan teratur, tangan ini bergetar hebat menahan hasrat yang semakin bergejolak untuk dipuaskan.

Masih dalam pakaiannya aku bergumam sendiri,

Besok, aku akan memperkosanya!
[]

TRANSVESTIC FETISHISM/CROSSDRESSER adalah salah satu dari sekian banyak kelainan seksual, yang biasanya dialami lelaki berupa kesenangan mengenakan pakaian perempuan.  Bukan untuk tujuan mode, tapi untuk kepuasan seksualnya. Sereeemmm ... 😥😯

Note : Bijaklah dalam menggunakan medsos ...

#odop
#estrilookcommunity
#day4

2 comments:

Powered by Blogger.