Momen Liburan Seru dan Tempat Tak Terlupakan di Tanjung Pinang, Pulau Bintan

August 09, 2019

    
       Hai there ...!

     Sebelumnya saya sudah membahas seputar wisata di Pulau Batam.  Kali ini saya mau bercerita pengalaman ketika menyeberang ke pulau sebelahnya, Bintan sekitar tahun 2017. 

     Letaknya kalau dilihat dari peta bersebelahan dengan Pulau Batam lebih menjorok ke arah Laut Cina Selatan. Kemajuan pesat terus terjadi di pulau ini, semenjak kota Tanjung Pinang didaulat sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau, menggantikan ibukota sebelumnya,  Batam.

      Kalau menggunakan kapal ferry dari Batam, untuk sampai ke kota Tanjung Pinang kira-kira menempuh waktu sekitar 1 jam perjalanan laut dengan tarif sekarang sekitar 57K.  Warga yang mau berkunjung kemari lewat Batam harus menyeberang melalui pelabuhan Telaga Punggur menuju dermaga Sri Bintan, Tanjung Pinang.

   Kapal penyeberangan dari dan ke Tanjung Pinang berangkat tiap 15-30 menit sekali, sejak pagi sekitar jam 07.00 dan terakhir beroperasi sekitar pukul 17.30 atau menjelang magrib. Dengan catatan jika cuaca cerah.  Jadwal kapal sewaktu-waktu bisa berubah apabila kondisi laut tidak memungkinkan untuk menyeberang.

        Bagi wisatawan domestik dan mancanegara, kota ini bisa dicapai melalui penerbangan kurang lebih 1 jam 50 menit dari bandara Soekarno Hatta/Cengkareng dan mendarat di bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang.

       Apa saja sih hal menarik yang bisa dinikmati di pulai ini dan tentu saja sudah pernah saya alami kala itu?

1.  Berenang di Crystal Lagoon dan Pantai Lagooi

Dua tempat ini merupakan daya tarik pariwisata terbesar di pulau itu. Crystal Lagoon dan Pantai Lagooi letaknya berdekatan.  Bedanya Crystal Lagoon masuk dalam kawasan khusus bernama Treasurebay.   Isinya serupa kolam renang raksasa yang didesign sebagai wahana wisata air lengkap dengan segala fasilitas mewahnya.  
Crystal Lagoon. Sumber google

Pengunjung dimanjakan dengan kolam seluas 6,4 Ha yang di klaim sebagai kolam renang terbesar di Asia tenggara. Air yang digunakan juga merupakan air laut yang sudah melalui proses penyulingan.  

Berlatar belakang pemandangan spektakuler kita bisa bersantai, berenang, dan melakukan water sport seperti kayak, bot ride, sea scooter, dsb. Tiket masuknya sekitar 100K per orang. Tapi peraturannya kita juga harus deposit dana sekitar 400 ribu untuk ditukar dengan gelang khusus pengunjung dan akan dikembalikan saat pengembalian gelang ketika pulang.

Oya ... tiket masuk gak berlaku untuk setiap wahana air dan fasilitas watersport yang ada di dalamnya, ya.  Jadi, siap-siap merogoh kocek agak dalam untuk menikmati satu persatu sensasi permainan air di sana.

Buat saya penyuka olahraga renang, berenang di kolam super luas ini ibarat meluncur di lautan. Cukup menguji nyali karena makin ke tengah mulai berombak dan kedalamnya mencapai puluhan meter dan kerap kali terganggu dengan perahu-perahu pengiring waterspot yang berlalu-lalang.
Lagooi Beach
     
2. Nongkrong cantik dan belanja oleh-oleh di Gedung Gong-gong

Letaknya berada tepat di kawasan Laman Boenda, sedikit menjorok ke arah laut.  Di dalamnya ada pusat informasi untuk para wisatawan yang berkunjung ke kota Tanjung Pinang, museum mini dan kios oleh-oleh khas Tanjung Pinang.
Gedung gong-gong sumber : kementrian pariwisata
Yang unik dari gedung ini tentu saja bentuknya yang menyerupai siput laut khas Kepulauan Riau dihiasi kaca-kaca hitam yang memukau.

Paling asik bersantai di taman sekitar gedung ini pada sore hari, sambil menunggu matahari terbenam. Lalu setelah magrib, lanjut deh berburu seafood sebagai makan malam di lapak-lapak kaki lima di pinggir jalan sepanjang pantai.

Tanjungnpinang
view gedung Gong-gong di waktu malam

    3. Wisata ala Gurun, Pasir Busung

Realitasnya ini bukan gurun pasir betulan, melainkan hanya bekas pertambangan bauksit yang ditinggalkan begitu saja sehingga membentuk cekungan dan gundukan luas menyerupai gurun pasir di Arab.

Masuk tempat ini sih murah-meriah.  Ketika saya berkunjung kemari, hanya dikenakan biaya 5K per orang.  Kita bisa berswafoto di beberapa patung mainan di sana melalui HP, atau kalau kalian gak bawa tongsis, ada beberapa penjaga patung yang bisa dimintai tolong. Tapi, jangan kaget apabila nantinya akan dimintai uang lelah sebesar 5K (per patung loh ya...). Mereka akan membantu dalam bergaya dan mengambil gambar.  Untuk berapa kali jepret? Sesukanya, selagi tega ... hehehe.
Naik Dino gepeng di gurun pasir 😂

     4. Berburu Otak-otak dan Gong-gong

Otak-otak dan Gong-gong adalah dua makanan yang paling dicari pelancong di Tanjung Pinang.  
Yukjalan.com
Untuk otak-otak, selintas kemasannya sama dengan otak-otak khas Palembang, hanya saja otak-otak khas Pinang tidak dilengkapi bumbu kacang.  Rasa pedas dari racikan bumbu yang khas terikat kuat dalam adonan tepung dan ikan giling atau sotong.

Mencicipi jajanan ini gak susah kok, saat mendarat di pelabuhan Sri Bintan, Tanjung Pinang pengunjung akan disambut oleh jejeran pedagang kaki lima yang menyediakan aneka penganan ini.  Harga dijual per 10pc berkisar antara 20-25K.

Kalau gong-gong itu sejenis keong putih yang hanya hidup di perairan Kepri.  Kemarin sudah saya bahas di 8 Hal yang asik dilakukan di Batam

    5.  Wisata Sejarah Pulau Penyengat

  Pulau ini sangat menarik, karena menyimpan sejarah penting cikal bakal perkembangan bahasa Indonesia dan kerajaan Islam di Tanah Melayu.  Konon, pendiri kesultanan Johor, Pahang, Siak, Lingga dan kesultanan Riau di masa lampau adalah anak keturunan dari Raja Pertama yang memimpin Kesultanan di Pulau Penyengat.  
Yippi ... ready to Penyengat island
Pulau Penyengat dari kejauhan. Sumber: kementerian pariwisata
   Keliling Pulau Penyengat tidak bisa dilakukan dengan kendaraan roda empat, karena pulau ini tidak memiliki infrastruktur jalan beton untuk mobil dan kendaraan berat.  Ya maklum saja pulau kecil ini hanya berukuran lebar sekitar 2000 m dan panjang 850 meter.  

Bentor khas Pulau Penyengat ...
   Meski begitu, jangan khawatir ... karena ketika tiba di dermaga sudah menanti puluhan bentor yang siap mengantar kita bernapak tilas peninggalan sejarah bangsa.  Eiiit ...Tapi jangan asal naik ya... sebaiknya bernegosiasilah dulu dengan para pengemudi bentor mengenai tarif yang dikenakan.  Kalau harga sudah disepakati, baru deh cuzzz jalan.  Harga yang diminta biasanya per paket untuk satu kali perjalanan mengitari seluruh tempat sampai kembali lagi ke dermaga. Its means si abang bentor bakal setia menunggui kita berfoto dan  menikmati view di titik-titik spot yang instagramable.

   Apa saja sih yang ada di Pulau ini?  Ada makam Raja Haji Fisabilillah dan anak keturunannya sebagai keluarga kerajaan, reruntuhan bekas kerajaan, rumah adat berisi benda-benda peninggalan kesultanan dan yang terpenting, Masjid Raya Pulau Penyengat. 
Rumah adat P. Penyengat

Makam Raja Haji Fisabilillah
   Sekitar tahun 2004  pada masa pemerintahan Presiden SBY, Raja Haji Fisabilillah salah satu sultan kerajaan dimasukkan pemerintah pusat ke dalam daftar Pahlawan Nasional berkat jasanya melawan penjajahan di abad 18.  Sedangkan Raja Ali Haji anak keturunanya, lebih dikenal sebagai sastrawan pencipta syair gurindam 12, cikal bakal berkembangnya bahasa sehari-hari yang kita pakai, bahasa Indonesia.

   Oya, pulau ini juga sudah didaftarkan sebagai calon situs Warisan dunia UNESCO.
Masjid Raya P. Penyengat
   Terdapat sebuah masjid terkenal di sana bernama Masjid Raya Sultan Riau atau lebih dikenal dengan Masjid Raya Pulau Penyengat.  Sejarah mencatat masid ini dibangun selama 40 tahun, menggunakan material tak biasa yakni perekat putih telur pada dindingnya.  Masjid dengan warna kuning mencolok ini menyimpan peninggalan Al Quran kuno yang sudah berumur ratusan tahun.  Bangunannya sangat eye catching terlihat gagah dari kejauhan dermaga Sri Bintan yang letaknya hanya 2KM atau sekitar 15 menit perjalanan menggunakan pompong atau perahu motor.

    Satu hal yang perlu diingat, jaga sopan santun, kebersihan dan adab ketika masuk makam dan tempat-tempat bersejarah di sana.

6. Safari Lagoi


Kebun binatangnya Bintan

Tempat ini bisa dibilang kebun binatangnya Bintan.  Saat ke sana tempat ini terbilang masih baru dan belum memiliki banyak koleksi binatang unik.

   Thats all ... beberapa tempat dan pengalaman saya ketika mengunjungi pulau ini.  Kalau ragu melakukan perjalanan wisata seorang diri, kamu bisa menghubungi tour and travel yang banyak tersedia di Batam maupun Tanjung Pinang langsung.  Biasanya per paket perjalanan untuk satu hari penuh dikenakan tarif sekitar 500-700K rupiah.

No comments:

Powered by Blogger.