Klarifikasi Berita Wafatnya Yayik

April 08, 2022

 

Agak kaget sie, saat ketemu dengan beberapa tetangga sepuh ketika tarawih, sekalinya menyapa mereka justru bertanya bapak/yayik apa benar kasusnya di-covidkan? Duh, saya sontak merasa harus menjelaskan. Entah isu dari mana itu?


Intinya beliau memang terkena covid varian omicron dengan PCR terakhir CT valuenya 30.22 dan saturasi di bawah 70. Jadi, saya sama sekali TIDAK dipaksa RS tanda tangan surat kematian yang menyatakan beliau terkena covid-19.


Menurut saya buat apa ditutupi? Toh memang kenyataannya begitu. Bagi saya pribadi kejujuran itu PENTING, karena menyangkut kesehatan orang lain yang mungkin memiliki ketahanan fisik yang lemah. Akan sangat merasa berdosa sekali saya kalo gak jujur dari awal, bahkan,  secara gak langsung menyebabkan masalah kesehatan apalagi kematian orang lain.


Lalu, bagaimana dengan saya yang sempat menemaninya isolasi selama 5 hari di RS? Alhamdulillah sampai sekarang sehat wal afiat. Pun suami dan anak-anak sudah SWAB antigen semuanya negatif.


Cukup ajaib memang, mengingat sayalah yang membersihkan dahak, alat makan, BAB cair dan lima hari seruangan dengannya yang sebentar-sebentar batuk.  Praktis, makan saya mengandalkan dari luar, tapi tentu saja diimbangi dengan ikhtiar obat-obatan penguat imunitas. Terimakasih kepada para sahabat dan keluarga yang sudah bulak-balik mengantarkan barang ke lantai di mana kami diisolasi.  


Kala itu jujur, saya pasrah keseringan lepas masker ... sebab ribet. Di sini juga saya belajar, bahwa Kun Fayakun ... Kalau Allah memang menakdirkan saya sakit, tentu sudah ambruk juga sejak awal.


Lalu ada pertanyaan lagi, ketularan dari mana? 'Kan yayik gak pernah keluar? Wallahualam, sudah bukan masanya untuk menuding sana-sini. Toh, gak bikin beliau kembali juga.  


Saya memaklumi jika satu dua tetangga takut hadir saat pemakaman, apalagi melihat satgas covid yang standby saat penguburan dari awal sampai akhir dengan APD lengkap. Intinya, saya tetap percaya, bahwa apapun situasinya hamba Allah berpulang sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. InshaAllah semua berjalan lancar, yayik sudah gak sakit lagi. 


Beliau dinyatakan meninggal dunia Minggu, 20 Maret jam 13.10 WIB oleh dokter ICU RS Urip Soemoharjo. Jenazah langsung dibersihkan, dikafani, dilapisi plastik dan masukkan ke dalam peti sebelum dibawa pulang ke rumah untuk disalatkan dan dikebumikan.  Itu pun peti tidak masuk ke dalam rumah, hanya di turunkan di halaman lalu dishalatkan di sana.  Tepat pukul 18.00WIB, yakni sebelum magrib penguburan selesai.  Semua dilakukan dengan cepat untuk mencegah kemungkinan penularan virus.  Saat pulang satgas covid menyiram seluruh pelayat yang hadir dengan desinfektan.


Barakallahu fiikum bagi semua pihak yang sudah perhatian sekali terhadap ayah saya 🙏


Al Fatihah ....

No comments:

Powered by Blogger.