Jalan Sehat di Masa Pandemi


Dua olah raga rutin yang sejak covid-19 merebak absen saya lakukan yakni berenang dan jalan santai di seputaran track gelanggang olah raga.  

Alasannya sudah bisa ditebak, kedua kegiatan ini kemungkinan besar bisa menyebabkan kita tertular wabah sebab bersinggungan langsung dengan keramaian.  Apalagi renang, air kolam berpotensi terkontaminasi liur orang yang mungkin saja mengidap Virus Corona.

Praktis sejak akhir maret, keluarga terutama saya totally stop dari dua kegiatan tadi dan memilih stay at home.  Sesekali olah tubuh dilakukan dengan skipping atau olah raga ringan di dalam rumah. 

Belakangan setelah PSBB dilonggarkan, kerinduan bergerak di alam bebas seperti memanggil lagi. Sayangnya, khusus untuk olah raga air favorit tetap belum bisa dijalankan melihat angka penderita covid-19 terus bertambah sekalipun wacana new normal mulai digulirkan. Nasib belum punya kolam renang sendiri di rumah hehe.... Beside, saya nggak mau ambil resiko mengajak anak-anak bermain air seperti biasanya, sementara teror makhluk berukuran nano milimeter itu terus mengancam.

Satu-satunya pilihan adalah jalan santai sesekali dikombinasi dengan jogging.  Untuk alternatif tempat yang tadinya kerap ke gelangang olah raga, sementara pindah di seputaran track sepi berupa tanah kosong yang ditanami jagung.  Lokasinya kebetulan dekat dengan sekolah anak-anak.  

Tempatnya actually, enggak begitu sepi sih... kalau tiba di sana pukul 06.00 atau 07.00 pagi biasanya akan bertemu beberapa kenalan yang berpikiran sama, yakni mencari sehat!


Dokpri Ladang Jagung sedang pasca panen

Letaknya berada di jalan Putri Balau Kedamaian, Bandar Lampung tepatnya di sekitaran vihara sebelum Wellington School.  Saat pohon jagung tengah menghijau adalah momen paling saya sukai. Panorama kehijauan berpadu dengan pemandangan bukit barisan dari kejauhan dan udara segar  membuat betah berjalan santai beberapa putaran.

Sayangnya, kadangkala tangan-tangan jahil kerap mengotori tempat asri ini dengan sampah rumah tangga.  Tak jarang satu dua bungkusan plastik yang dibuang sembarangan, nampak kontras menghiasi ladang jagung yang luasnya entah berapa hektar itu.  


View ladang jagung saat menghijau

Seorang teman pernah menghitung menggunakan motor, kira-kira 500m jarak yang ditempuh untuk sekali putaran terluar.  Berarti jika saya kerap berjalan 5 putaran dalam waktu setengah jam, baru menempuh perjalanan sekitar 2,5 km saja.  Cukup lumayan lah ... untuk membakar lemak sekitar paha, lengan dan perut hehehe.

Dengan memperhatikan protokol kesehatan, membawa hand sanitizer, bermasker dan menjaga jarak dengan pejalan kaki yang lain, minimal dua kali dalam seminggu saya mendatangi tempat ini dan menghabiskan waktu selama 30 menit hingga satu jam berjalan.


Dokpri
Sekalipun kadangkala datang sendirian tanpa anak-anak, saya tetap menikmati udara segar pagi sambil berjalan.  Sesekali berhenti karena tertarik untuk memotret rerumputan atau bunga liar yang tumbuh di sela-sela tanaman jagung.  Kayak orang kurang kerjaan ya? Tapi begitulah ... Karena bahagia itu sederhana, dan menjadi sehat pun terkadang tak perlu biaya mahal.

Ketika waktunya pulang, selain tubuh terasa bugar, pikiran pun fresh siap menantang hari dengan segudang aktivitas.

Dokpri

Manfaat Jalan Santai

Bangun pagi dan memulai hari dengan berjalan kaki ternyata memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Selain itu, udara pagi yang segar juga dapat menenangkan saraf, meningkatkan susasan hati, dan memberi energi positif.

Banyak penelitian dilakukan seputar olah raga yang murah meriah ini berkaitan dengan kesehatan tubuh.  Beberapa kesimpulan seputar manfaat jalan santai dirangkum sebagai berikut:

1. Menurunkan Berat Badan

Sudah bukan rahasia lagi, jika ingin berat badan turun salah satu cara tercepat yang bisa dilakukan adalah olah raga, salah satunya dengan jalan santai. Satu jam berjalan santai semisal berjalan kaki di mal, atau berjalan kaki menuju suatu tempat diperkirakan dapat membakar 238 kalori.  Pada keadaan ini kita masih bisa berjalan sambil mengobrol hingga tak menemui kesulitan bernafas selama beraktivitas.  Kalori yang terbakar secara rutin dan detak jantung yang meningkat akibat berjalan kaki penting untuk menurunkan berat badan.


            dokpri. Bunga liar di track jalan santai

2. Mencegah Radang Sendi dan Osteoporosis

Gaya hidup yang minim bergerak dan pola makan yang kurang serat, sangat rentan memicu radang sendi dan osteoporosis atau pengeroposan tulang.  Tubuh yang kaku akhirnya berakibat pada pertemuan sendi yang kurang pelumas sehingga memicu arthritis atau radang sendi. Semakin sering seseorang bergerak terutama berjalan santai di pagi hari dapat membantu memadatkan tulang dan melemaskan otot-otot persendian.

3. Mencegah Penyakit jantung dan stroke 

Sebuah penelitian menyebutkan, berjalan kaki selama 5 hari dalam seminggu selama setengah jam bisa menurunkan resiko penyakit stroke. Selain itu berjalan juga menurunkan kolesterol dan mencegah gangguan Aterosklerosis, yakni tersumbatnya arteri akibat penimbunan plak atau kolesterol pada dindingnya.  Penyumbatan ini bisa terjadi di dinding bagian dalam pada  organ seperti otak, ginjal, jantung, dan kaki.

4. Menurunkan resiko diabetes 

Jalan pagi selama setengah jam dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah serta membantu manajemen insulin pada diabetes Tipe 2. Berjalan memungkinkan sel-sel otot menggunakan lebih banyak glukosa, membantu membakar lemak tubuh yang tidak diperlukan, dan juga membantu meningkatkan Indeks Massa Tubuh.

Wah ternyata manfaatnya segudang ya ... 

Gimana? masih gak ada alasan untuk bangun pagi dan memulai hari dengan jalan pagi?

Ladang jagung nan asri
Referensi:
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/turun-berat-badan-dengan-jalan-kaki/
 





No comments:

Powered by Blogger.