Belajar Quran Lebih Asyik dengan Speaker Advance T-600

August 04, 2019
Speaker tahfidz

Mendampingi setoran hafalan quran duo krucil yang sudah masuki dua juz tugas saya mulai tak mudah.  Apalagi basic pengetahuan dasar agama khususnya dalam mengaji kurang memadai. Ya harap maklum, SD-SMA ditempuh di sekolah negeri biasa tanpa privat intensif mengaji di guru yang mumpuni sehingga syukur-syukur juz 30 lebih dari setengah bisa dikhatamkan.

Beside, sekolah dasar islam yang saya pilih untuk anak-anak juga bukan sekolah khusus tahfidz yang memiliki target spesifik hafalan yang harus dikuasai bagi para lulusannya.  Meski begitu, ada kewajiban sebagai madrasatun 'ula untuk mengajarkan Quran dan menghafalkannya, selain tentu saja  nilai pahala yang dijanjikan.  Kalau kata Hamdi, anak sulung saya, "Bunda ini kemaruk pahala, apa-apa kalau bisa dikerjain sendiri".  Ha ... ha ...

Banyak pertimbangan kenapa saya belum menyerahkan anak-anak pada ahlinya.  Diantaranya pertimbangan tidak ingin membebani lebih banyak sebab sekolah mereka saja fullday sudah menguras tenaga.  Kedua, sabtu dan minggu terkadang diisi dengan liburan bersama ayahnya yang tinggal terpisah jarak, atau bahkan latihan berenang, serta teori parenting yang lebih merekomendasikan usia mereka sebaiknya masih dalam dekapan dan pengasuhan penuh orang tua.

Maka, alternatif yang saya pilih adalah mendengarkan setoran ayat mereka secara langsung baik manual semampu saya ataupun dengan bantuan alat.   Selama ini perangkat yang dipakai tahfidzul quran ananda hanya aplikasi quran melalui HP.

Sampai minggu lalu, salah seorang sahabat fillah mengajak membeli Speaker Quran Advance seri TP-600.  Sebuah alat bantu digital yang sebelumnya sudah sering saya lihat promo-nya di medsos dan beberapa aplikasi toko online. Pucuk dicinta ulampun tiba, sebab sebelumnya saya juga sudah beberapakali mengingatkan suami yang stay di ibukota untuk order barang ini.  Namun dikarenakan beliau sangat teliti dan menghendaki transaksi COD, maka akhirnya belum sempat terlaksana karena belum ketemu toko online yang bersedia transaksi bayar di tempat. "Belanja barang seperti itu, harus dicek dulu, karena rentan rusak apabila terbanting-banting di ekspedisi, Nda. Kalau gak bisa menjamin kulitas barang saat sampai, lebih baik gak usah order meski harga yang ditawarkan relatif lebih murah. Kuatir kecewa." Katanya.  Opini yang ada benarnya juga menurut saya yang juga pernah lama berkecimpung di dunia per-olshop-an.

Finally, intinya saya memang sudah berjodoh dengan speaker ini sepertinya. Eh ... dilalah kok ya temen juga mau memesan melalui agen daerah. Lucunya, tanpa sengaja iapun memesankan warna favorit, ungu, padahal sebelumnya saya gak request warna khusus. 😍😆

Singkat cerita, barang sampai di tangan langsung dicoba. You know what? Saya sempet bengong dengan banyaknya isi chip sebesar 16 GB itu.  Lengkap sekali bacaan quran di dalamnya mulai dari suara imam kesayangan Al-Matrud dan Misiari Rasyid, sampai suara para qori terkemuka tanah air juga ada.

Makin amaze membuka satu-persatu mode dan menjajal langsung dengan bantuan tombol digital mulai dari ceramah para ustadz seperti UAS, gurunda Aa Gym, Ustadz Safiq Basalamah, Adi Hidayat, sampai almarhum Rahimullah Kyai Zainuddin MZ.

Sorenya, duo krucil terlihat asyik bergoyang dan terkadang tertawa cekikikan ketika mendengarkan senandung anak, dongeng dan imutnya suara ustadzah cilik di laman belajar bahasa arab.


Kalau saya sih sempet berasa dejavu ketika memutar dongeng anak dan dzikir Al-matsurat ... Ah jadi kangen masa-masa siaran, apalagi prolog Al-matsuratnya jelas suara khas dari sahabat penyiar MQFM Bandung tempoe doeloe.  Ouuw ... ouw ... siapa dia? Jadi pengen nyolek si akang 😂

Oya, note for you, bagusnya sih kalau mau belajar tahfidz, tajwid ataupun langgam menggunakan alat ini, gunakan mode pengulangan per ayat atau per surat. Lalu dipraktekkan langsung.

Ngomong-ngomong saya bisikin ya harganya ... cuma 300an ribu aja kok ... murah meriah dan gak bikin kantong bolong.  Gak rugi membelinya sebab manfaatnya segudang dan bernilai pahala, terlebih kelak di yaumil akhir dia akan bersaksi atas amal ibadah yang kita kerjakan khususnya dalam mempelajari quran semasa hidup.

Semoga bukan cuma anak-anak yang makin maju hafalannya, tapi juga emaknya yang sudah mulai bau tanah ini. Hiks ...  Bukankah Tholabul ilmi faridotun ala kulli muslimina wal muslimah? Dan ada pepatah (kalau disebut hadist sanadnya masih dalam perdebatan) yang mengatakan: Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat.






No comments:

Powered by Blogger.