Hal-Hal yang Merusak Pahala Ibadah Puasa

March 26, 2024





Sudah lazim ketika Ramadhan tiba umat Muslim di seluruh dunia menyambut dengan gembira dan menghidupkannya dengan memperbanyak ibadah  nafilah, seperti aktivitas tadarus, shalat rawatib, sedekah/infak, dan melakukan amal kebaikan lainnya. Para Mukmin paham berbagai amalan di bulan yang penuh berkah dijanjikan Allah dapat mengikis dosa-dosa kecil yang telah lalu dan bilangan pahalanya berlipat ganda.


Masalahnya, terkadang manusia kerap lupa, dalam 24 jam beraktivitas tak jarang diselingi beberapa hal yang justru berpotensi mengurangi pahala itu sendiri.  Alangkah sayangnya! Entah sadar atau pun tidak beberapa aktivitas tadi ibarat kantong bolong berisi uang yang akan menjatuhkan isinya selangkah demi selangkah ketika kita berjalan.  Saat tiba di tujuan, hasilnya tidak sesuai harapan bahkan habis tiada tersisa.


Beberapa hal yang dimaksud yakni: Pertama, ghibah/menggunjing. Dalam surah al-Hujurat ayat 12 Allah SWT berfirman, ”  Wahai orang-orang yang beriman, Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang."


Kedua, suuzon atau berburuk sangka.  Rasulullah SAW pernah berkata, “Waspadalah dengan buruk sangka karena buruk sangka adalah sejelek-jeleknya perkataan dusta” (HR Bukhari). 


Ketiga, tajassus/memata-matai orang lain. Masih berkaitan dengan firman Allah surah al-Hujurat 12 tadi. Memata-matai bisa diartikan dengan mencari-cari kesalahan orang lain atau sengaja mencuri dengar informasi tentang orang lain namun diperuntukkan untuk hal-hal kurang baik semisal merasa diri lebih baik atau meremehkannya. 


Rasulullah pernah bersabda, “Barang siapa menguping omongan orang lain, sedangkan mereka tidak suka (kalau didengarkan selain mereka), maka pada telinganya akan dituangkan cairan tembaga pada hari kiamat” (HR Bukhari no. 7042).


Keempat, mengadu domba. Sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Anas ra “Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.” 


Kelima, berbohong/berdusta atau bersaksi palsu. Orang yang dalam keadaan berpuasa namun sanggup berdusta atau mengangkat sumpah palsu atas sesuatu atau perkara orang lain terancam pahalanya tidak akan diterima sebagaimana hadist di atas.


Keenam, memandang lawan jenis dengan syahwat. Hal ini dalam artian tidak hanya melihat secara langsung, namun juga termasuk menyaksikan tontonan di televisi atau layar ponsel yang dapat mengundang syahwat.


Ketujuh, berkata kotor atau memaki dan menimbulkan pertengkaran. Dalam sebuah hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang di antara kamu berpuasa, maka janganlah berkata kotor pada hari itu, dan janganlah berbuat gaduh. Jika dimarahi oleh seseorang atau dimusuhi, hendaklah ia berkata: ‘saya sedang berpuasa’.” (HR Abu Hurairah).


Secara hukum beberapa hal tadi memang tidak membatalkan puasa, namun para ulama sepakat dapat mengurangi atau menghilangkan nilai pahala puasa itu sendiri, bahkan menambah dosa. 


Sabda Rasulullah SAW, "Puasa itu bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tapi juga menahan pandangan, lisan, dan tangan dari melakukan yang haram" (HR Bukhari dan Muslim).  Semoga kita semua bisa terhindar dari hal-hal yang demikian.[]

No comments:

Powered by Blogger.