VO Talent pun Tak Luput dari Kemungkinan Mengerjakan Job Haram, Melanggar Syariah

February 13, 2023


Pekerjaan apapun di dunia ini sekalipun umumnya tidak dilarang Allah dan halal, gak akan luput dari kemungkinan menjadi haram. Guru, pedagang, nelayan, penjahit, dsb jika dilakukan dengan cara-cara kotor dan curang, jatuhnya akan menjerumuskan manusia kepada dosa.  


Itulah pentingnya penanaman ikhsanul amal dalam islam.  Bahwa syarat diterimanya sebuah amalan/perbuatan tergantung dua hal 

1.  Cara/niatnya benar

2.  Dicontohkan oleh Rasulullah


Guru atau pedagang jika didasari oleh niatan luhur ibadah meraih Ridho Allah, apalagi cara berniaganya sesuai tuntunan atau tidak menyelisihi sunnah nabi, maka inshaAllah mendapatkan pahala dunia akherat.  Beda lagi jika seorang guru justru memalak anak didik saat bagi rapor, minta sogokan agar nilai atau anak didik mendapatkan peringkat kelas, dll maka berkuranglah keberkahannya dalam mendidik generasi.  Sama halnya dengan pedagang, mereka yang gemar mengurangi timbangan agar memperoleh keuntungan besar, jelas dalilnya ... termasuk orang yang celaka dan merugi di yaumil akhir.

Allah SWT berfirman :


وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (1) الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (2) وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (3)

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS. Al Muthoffifin: 1-3).



Awal berkarir di dunia broadcasting tahun 2002 saya bergabung di Radio Yudhistira FM.  Sebuah radio yang berbasis umum, dengan sasaran pendengar mahasiswa, smart moms dan eksekutif muda. Hampir tidak ada kendala berarti di sini dalam hal menjalin kerjasama dengan sponsor.  

Beda lagi ketika bergabung dengan MQFM Lampung di tahun 2005.  Kala itu merintis sebuah radio baru, tantangan besarnya adalah mencari iklan/sponsor siaran.  Di radio sebelumnya tidak ada kesepakatan internal jenis iklan apa yang boleh diputar.  Hampir semua produk bisa masuk dan berpromosi.  Beda dengan radio berbasis islam, maka beberapa produk yang dihindari tersebab syubhat, bahkan haram di tolak mentah-mentah.  Alasannya simple, bagaimana bisa kita membawa perubahan bagi umat, jika garda terdepan alias para pendakwahnya justru menikmati gaji dari iklan  produk demikian?

Awalnya sempat ikutan stress, karena team memilah-milih produk  berarti membatasi penghasilan radio.  Sekalipun saya berada pada divisi produksi tetap kebagian imbasnya jika team marketing berhari-hari pulang gak membawa iklan yang akan digarap. Bakalan gak gajian on time bulan depan, heu heu.

Awalnya juga rada ngedumel ... lama-lama ikhlas dengan aturan yang diterapkan karena terasa berkahnya.  Apa parameter sebuah kerjaan atau sesuatu akan berbuah berkah atau tidak? Simple.  Jika sesuatu itu makin menarik kita pada ketaatan maka di situlah letak keberkahannya. Sebaliknya, jika malah menggiring kita pada kesombongan, lalai akan waktu, sulit beribadah, bahkan mendekati maksiat terus, maka perlu ditinjau ulang.  Kadangkala, nurani/kejujuran diri kita sendirilah yang dapat mendeteksinya.

VO talent Juga Menantang

Tahun 2020 an ketika mulai memberanikan diri branding sebagai pengisi suara profesional, ketika job mulai berdatangan kebanyakan masih aman.  Hanya seputar iklan cafe, kegiatan komunitas, UMKM usaha teman yang durasi dan videonya gak lebih dari 1 menitan.  Namun ketika jam terbang kian menanjak, tawaran mulai beragam semisal ditawari mengisi voice  untuk tayang di sebuah channel Youtube.  

Dealing pertama menyenangkan, karena di daulat menjadi pengisi suara tetap channel dakwah muslimah berskala nasional.  Seminggu dapat dua skrip dengan durasi 4-8 menit.  Bonusnya dunia akherat ini sih, itu yang terbayang di benak setiap kali mengerjakan setiap judul dari naskah yang masuk. Kerja happy, tanpa beban.

Semua berjalan mulus, namun belakangan mulai ada tawaran audisi or langsung inbox pribadi. Hmmm.... iklan sosialisasi pajak, bank konvensional, berkaitan dengan pemilu, calon kepala daerah, program KPU, ada juga audisi iklan rokok dan minuman mengandung alkohol.  Siapa yang gak tergiur?! Apalagi kalau angka yang ditawarkan sepadan dengan skill? Beberapa klient yang paham dan menghargai jasa VO dengan senang hati memasang tarif per kata, misal 1.000-3.000 rupiah. Wow ini sih bikin mata ijo.  Kali kan saja jika jumlah kata dalam satu skrip mencapai 200-500 misalnya, bisa lebih.  Namun, tak jarang klient ada juga mematok harga per durasi, permenit misalnya sekitaran tujuh ratusan ribu, satu juta rupiah atau lebih. Auto ngences.

Jika tak berbekal keimanan dan landasan ikhsanul amal tadi, ambyaaar .... halal haram hantam.  Tapi balik lagi ke individunya sih, semua adalah pilihan.  

Sebagai muslim saya percaya amalan juga kan nafsi-nafsi, semua akan bertanggung jawab dengan pilihan individu itu sendiri. Take it or leave it itu terserah tiap manusia yang akan menjalankan.

Dua hari lalu ada casting untuk sebuah channel youtube di sebuah komunitas Voice Over dengan tawaran tak biasa. 8 Juta per bulan or per 2 minggu ya? *Kurang cermat baca, minimal talent kebagian 20 skrip durasi gak lebih dari 10 menitan. Ini sih benar-benar tawaran menarik. Saat diberikan channel rekomendasi/contoh style VO yang diinginkan klient, auto nelen ludah plus istighfar.  Udahnya berasa pengen nyanyi qosidahan 📻💃 dunia semakin tua ... syalalala 😅 channel youtube berbau cerita kelewat dewasa alias erotis, beib!

Kalau job audiobook atau dubbing video yang isinya pacar-pacaran gimana ya? Walaupun gak ada adegan ranjang sie, sebatas pelukan dan ciuman aja.  Well, yang pasti saya juga milih-milih skrip.  Bukannya sombong, lebih kepada hati-hatian tadi. Kalau bisa cari aman lebih milih ke cerpen anak, novel islami atau semacam wikipedia saja 🙏🏻🙏🏻

Balik lagi dengan konsekuensi yang dibawa sampai akherat ... ini yang berat dan alasan utama saya kebanyakan mundur.  Terlebih mengingat produk berbasis audio/video yang diputar di media-media yang mudah diakses dengan gratis 'kan susah musnahnya sampe hari kiamat. As long as didengar, diputer, dilihat banyak mata maka dosa jariyahnya mengalir terus.  Nauzubillah, apa setara dengan materi yang didapat di dunia?  😭










No comments:

Powered by Blogger.